Gejolak reformasi politik dan ekonomi di Mesir terus meminta korban. Selasa kemarin, 2 orang demonstran dan seorang polisi tewas dalam aksi bentrokan antara demonstran anti pemerintah dengan petugas keamanan. Rezim Hosni Mubarak yang lazim jadi alasan para demonstran melakukan unjuk rasa dijalanan. Gerakan massa ini juga mirip aksi di Tunisia yang sukses menggulingkan presidennya. Unjuk rasa besar-besaran dilakukan secara serempak disejumlah kota di Mesir. Pihak keamanan kewalahan berjibaku mengatasi demonstrasi yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Kemarahan rakyat dapat dimengerti karena kinerja presiden
Hosni Mubarak yang kurang memuaskan dan lamban dalam mengatasi krisis ekonomi. Mereka juga tidak tahan ditekan rezim Mubarak, yang dianggap selalu berbuat sewenang-wenang. Beberapa masalah ekonomi di Mesir yaitu membumbung tingginya harga kebutuhan pokok, tingginya angka pengangguran dan merebaknya kasus korupsi. Presiden Hosni Mubarak telah memimpin Mesir selama kurang lebih tiga dekade terakhir.
Kejahatan yang dilakukannya adalah menangkapi anggota Ikhwanul Muslimin, dan tidak mengijinkan bantuan untuk Palestina lewat Mesir, padahal, tidak ada jalur lagi, sehingga berujung pada penembakan yang terjadi dikapal Mavi Marmara. Semoga mereka yang di Mesir diberikan kesabaran dan ketabahan menjalani krisis dinegerinya, amin!
No comments:
Post a Comment